Translate

Sunday, October 14, 2012

Membuat Tabulampot Rambutan Berbuah di Luar Musim


Rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan tanaman buah tropis asli Indonesia. Sebaran wilayah produsen tanaman ini cukup luas, meliputi daerah dataran rendah hingga sedang (600m dpl). Selain ditanam di lahan, Rambutan juga banyak ditanam dalam bentuk tabulampot.

Salah satu varietas Rambutan yang cocok untuk ditanam di tanah lapang maupun sebagai tabulampot adalah varietas Binjai. Keunggulan dari varietas ini di antaranya memiliki tingkat produksi yang cukup tinggi, rasa buah manis, dan penampilan tanaman relative bagus. Selain itu, umur panen varietas Binjai juga lebih genjah jika dibandingkan dengan varietas lain, seperti rapiah, aceh, simacan, nona dan garuda. Umumnya, bibit Rambutan Binjai yang berasal dari okulasi dapat berbuah kurang dari satu tahun. Sementara itu, varietas lain umumnya baru mulai berbuah setelah berumur dua tahun.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk merangsang pembungaan pada tabulampot Rambutan.
A.   Pemupukan
Untuk merangsang munculnya bunga, Berikan pupuk NPK 15:15:15 (berimbang) pada tanaman setiap 4 bulan sekali setelah tanaman berumur  satu tahun. Pupuk diberikan dengan dosis 25gr untuk pot sebesar drum. Jika dalam satu tahun bunga belum juga muncul, tingkatkan dosis pemupukan hingga 100gr untuk setiap pot. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara membenamkan pupuk ke dalam media tanam sedalam kurang lebih 10cm. aplikasi pemupukan ini sebaiknya diikuti dengan penyiraman hingga media tanam menjadi cukup lembap (jangan terlalu basah) agar pupuk lebih mudah diserap oleh tanaman.

B.   Pemangkasan
Pemangkasan untuk merangsang produksi dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Pada umur tersebut, tinggi tanaman dapat mencapai 75 – 100cm dari permukaan media tanam. Pemangkasan yang dilakukan mengikuti pola 3-3-3. Dengan Demikian pemangkasan pertama dilakukan dengan menyisakan cabang primer sebanyak 3 buah. Jika cabang primer ini panjangnya lebih dari 50cm, pangkas bagian ujungnya.

Tabulampot Rambutan Binjai
Setelah cabang primer tumbuh dan menghasilkan cabang sekunder, lakukan pemangkasan dan pertahankan hanya tiga cabang sekunder dari setiap cabang primer. Lakukan pemangkasan kembali pada ujung tunas sekunder hingga muncul tunas tersier. Pilih dan pertahankan tiga tunas tersier pada setiap cabang sekunder. Dari pemangkasan ujung cabang tersier, maka akan muncul bunga majemuk. Untuk merangsang pembungaan yang kontinu setiap tahun, lakukan kembali pemangkasan setelah buah dipanen.

C.   Repotting
Kegiatan repotting pada tabulampot cukup penting, terutama jika tanaman belum juga mau berbuah, padahal umurnya telah cukup. Repotting dapat dilakukan dengan mengeluarkan tanaman dari potnya, kemudian Memangkas akar tanaman dibagian bawah serta samping kiri dan kanan secara melingkar. Selain itu, lakukan pula pemangkasan di sebagian daun. Masukkan kembali tanaman ke dalam pot yang berisi Campuran media baru. Media tanam perlu ditambahkan bahan organik yang lebih banyak agar pertumbuhannya lebih cepat.

Jika terdapat lahan di sekitar halaman yang memungkinkan untuk ditanami pohon rambutan, setelah dilakukan pemangkasan akar dan daun, pohon rambutan tersebut ditanam terlebih dahulu di tanah lapang. Setelah muncul tunas-tunas baru, baru masukan kembali pohon ke dalam pot dan letakan di tempat yang mendapatkan banyak cahaya matahari.

Sumber: ISBN 979-006-400-3 Tip & Trik Membuahkan Tabulampot (AgroMedia

No comments:

Post a Comment